Perkembangan Arsitektur Tionghoa di Indonesia. Desain eksterior dan interior masjid juga didominasi oleh warna merah dan kuning yang sering dipakai dalam arsitektur klenteng. Dari segi fisik, bentuk bangunan Rumah Bubungan Tinggi diibaratkan tubuh manusia yang terdiri dari 3 bagian.
NextLama kelamaan, pola arsitektur daerah ini pun berubah.
Berikut 4 masjid yang menunjukkan akulturasi budaya dalam bangunannya.
NextPada Masjid Lautze 2, warna merah yang digunakan hanya mengadaptasi dari budaya oranng Tionghoa, bukan sebagai simbol yang menjadi kepercayaan.
Juga menganggap raja adalah titisan atau reinkarnasi dewa.
NextSekatenan Siapa yang tidak mengenal acara Sekaten? Kebudayaan lama dapat terlihat dari hal-hal berikut ini.
Bahkan muncul kreasi baru, yaitu kalau terpaksa ingin melukiskan makluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan, sehingga tidak lagi jelas-jelas berwujud binatang atau manusia. Sedangkan motif tanaman yang digunakan memiliki manfaat, baik untuk bahan makanan maupun obat-obatan seperti tanaman kangkung, jamur, cengkeh, tunas bambu rebung , sirih, sebagainya.
NextMelalui karakteristik inilah, Masjid Menara Kudus mencerminkan sikap tenggang rasa atau toleransi yang sudah ada sejak dahulu.
Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno kawi dan huruf aksara Bali dan Bugis. Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Ruphadatu.
NextSejarah Kebudayaan Indonesia : Arsitektur.
Pada bangunan Masjid Lautze 2 dan Masjid Ronghe, akulturasi budaya ini dapat dikaji melalui unsur-unsur budaya yang ada pada arsitekturnya. Karena itulah dalam prakteknya upacara basunat ini diiringi dengan ritual budaya lokal masyarakat banjar yang sangat kental dengan agama Islam.
NextPerbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia.