Perkembangan di Banten ternyata sangat tidak disenangi oleh VOC. Portugis terus mencari kelemahan Kerajaan Aceh agar dapat di hancurkan.
NextMenghadapi serangan kali ini Portugis sempat kewalahan.
Pada tahun 1751 perang berkobar antara Kerajaan Siak melawan VOC.
NextPerang Tondano I terjadi pada masa kekuasaan VOC.
Dengan mengingat kesepakatan pada Perjanjian Tordesillas, maka diadakan perjanjian damai antara Portugis dan Spanyol. Perlawanan Ki Tapa ini semakin meluas.
NextSetelah mulai berdagang dan mengetahui keuntungan yang diperoleh sangat besar, mereka akhirnya berniat menguasai perdagangan dengan cara monopoli.
Pada tahun 1512, Kerajaan Demak di bawah pimpinan Pati Unus Pangeran Sabrang Lor dengan bantuan Kerajaan Aceh menyerang Portugis di Malaka. Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol langsung atas perintah dari Sri Paus dengan disepakatinya Perjanjian Thordesillas yang membagi dunia menjadi Barat dan Timur.
NextPertempuran yang berlangsung terus-menerus membuat rasa persatuan laskar Aceh semakin terjalin kuat.
Portugis memaksa Sultan Ternate, yaitu Sultan Hairun untuk menerima kekuasaan Portugis, dan hanya menjual cengkih dan pala kepada Portugis. Tentu saja sikap seperti ini sangat ditentang oleh Sultan Hairun. Patah mengirim pasukannya di bawah pimpinan putranya Adipati Unus untuk menyerang Portugis di Malaka.
Penaklukkan Pajajaran ini disebabkan Kerajaan Pajajaran mengadakan perjanjian perdagangan dengan Portugis, sehingga Portugis diperbolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
Sebagai raja pembantu Sultan Haji bertanggung jawab urusan dalam negeri, dan Sultan Ageng Tirtayasa bertanggung jawab urusan luar negeri dibantu puteranya yang lain, yakni Pangeran Arya Purbaya.
NextHabib Abdurrahman menyerah sedangkan Teungku Cik Di Tiro mundur ke Sigli untuk melanjutkan pertempuran.