Menyusul kejadian tersebut, harga obligasi Fantasia Holdings juga ikut merosot pada Senin lalu, sebagai imbas dari spekulasi bahwa hal ini dapat membuat utang grup bertambah.
NextDengan demikian, dapat menambah kekhawatiran tentang efek dari krisis utang China, Raksasa Group sehingga menyeret saham di sektor ini.
BACA JUGA: Modern Land China Co Ltd mengatakan dalam sebuah pengajuan, mereka juga belum membayar pokok dan bunga atas wesel senior 12,85% yang jatuh tempo pada hari Senin karena "masalah likuiditas yang tidak terduga". Para analis telah meremehkan risiko bahwa keruntuhan mengancam "momen Lehman", atau krisis likuiditas, yang membekukan sistem keuangan dan menyebar secara global.
NextSebelumnya, krisis utang bernilai raksasa juga melilit Evergrande, salah satu perusahaan properti besar asal China.
Beberapa analis mengatakan perlu waktu berminggu-minggu bagi investor untuk memiliki kejelasan tentang bagaimana situasi akan selesai.
Baca juga: Pihak Evergrande pun mengatakan, perusahaan berisiko bakal mengalami gagal bayar karena tidak mampu menciptakan pendapatan dalam waktu cepat. Jakarta - Raksasa properti China, , mengalami gagal bayar.
NextBACA JUGA: Prospek "infeksi" dan lebih banyak default telah membebani sektor ini dalam kemunduran besar bagi investor.
Pasalnya, China merupakan tujuan ekspor barang dari Indonesia yang cukup berpengaruh. Jakarta - Evergrande Group bikin geger dunia. Dilansir dari Reuters, Evergrande yang nyaris menghindari default pada minggu lalu, "tertatih-tatih" dengan utang lebih dari USD300 juta dan memiliki tenggang waktu pembayaran utama pada hari Jumat.
NextBACA JUGA: Hal ini menjadikan Fantasia sebagai pengembang properti terbaru China yang ikut terjerembab ke dalam krisis utang, dan terancam gagal bayar atau default.
BACA JUGA: Pengembang gagal "satu per satu", kata seorang investor dengan paparan utang hasil tinggi China, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Bila pembayaran tidak dilakukan, maka utang termasuk akan dinyatakan sebagai default, dan berpotensi memberikan dampak pada sistem perbankan. Imbas yang paling terasa adalah pemulihan ekonomi negara-negara di dunia menjadi tidak merata.
NextEvergrande tidak berdampak negatif terhadap sektor properti di Indonesia secara keseluruhan, memang ada pengaruhnya terhadap kondisi pasar keuangan, terutama pada surat berharga negara SBN dan pasar saham tanah air namun saat ini sudah kembali pulih," tutup Johanna.
Berikut beberapa hal yang diwaspadai mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu: 1. Bisa Ganggu Stabilitas Sistem Keuangan Selain merebaknya virus Corona varian Delta dan inflasi di berbagai negara, risiko stabilitas sektor keuangan juga dapat terjadi akibat gagal bayar dari perusahaan Evergrande. Kekhawatiran investor terhadap potensi gagal bayar atau default Evergrande makin nyata.
NextBaca Juga: Selain itu Ia mengajak untuk optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi akan naik di 2022.