Apa gerangan yang membawa dirimu datang ke mari? Kancil bingung, apa yang harus dilakukan untuk sampai ke seberang. Tapi, pertama-tama, tidak ada salahnya menyimak tentang kisah Kancil dan Pak Tani seperti di lagu tadi. Kancil pun meyakini hal itu.
NextSejenak berpikir, Kancil mendapatkan sebuah ide.
Siput memaafkannya, dan berkata pasti ada yang lebih cerdik dari mereka berdua. Ia menunggu sampai Pak Tani pergi, namun kelihatannya Pak Tani betah berjaga di sana. Unsur Intrinsik Dongeng Kancil dan Buaya Sumber: Kancil dan Buaya — TV Anak Indonesia Selain sinopsis cerita di atas, kamu juga perlu tahu informasi terkait unsur intrinsik dari fabel Si Kancil dan Buaya ini.
NextAwalnya buaya merasa bingung karena tidak melihat kancil di tempat biasanya.
Dan bagaimana batu-batuan itu menimpanya? Tapi, apa betul kancil dalam fabel itu nakal? Pada saat hitungan ketiga diteriakkan oleh wasit, si Kancil dan siput langsung berlari kencang.
NextHarimau mundur selangkah, mengira itu jawaban dari raja si Kancil.
Bukankah yang kukatakan adalah benar? Mereka berjalan beriringan ke kebun mentimun.
NextIa pun berniat untuk ke sana, tetapi aliran sungai terlalu deras untuk diseberanginya.
Pak Tani kemudian menemukan beberapa pohon yang tidak ada buahnya ketika sedang berkeliling kebun. Kancil yakin paling cerdik dan pandai di antara semua binatang hutan. Akan tetapi, beberapa yang bisa dikatakan paling sering kamu dengar atau baca ialah yang kami paparkan pada pembahasan di atas.
NextIa rakit pohon pisang itu dengan rapi.
Ketika tengah menikmati kesendiriannya, kancil dikagetkan seekor Buaya yang tiba-tiba menyambar salah satu kakinya.
NextBesoknya lagi saat kancil kembali ke tepi sungai, ia tidak melihat seekor pun buaya.
Segera saja ia pergi ke tempat yang dimaksud oleh si burung.
Kecerdikan si Kancil inilah yang membuatnya digemari anak-anak. Yaitu yang berkaitan dengan latar belakang budaya masyarakat, sehingga mereka menggunakan dongeng sebagai salah satu cara memberikan pelajaran dan nasihat kepada anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa.
NextKerbau mengeluh karena baru paham diakali si Kancil.