Suatu hari ia bertemu dengan tetangganya yang baru pulang berlayar. Tubuh Mande kian renta, jalannya pun mulai terbungkuk-bungkuk, namun ia tetap tak kenal lelah menanti kabar dari putra tercintanya. Doa dan Penantian Sang Ibu Lanjut ke cerita rakyat Malin Kundang berikutnya, waktu berjalan kian lambat bagi Mande setelah kepergian sang putra.
NextWalaupun penampilan Malin berubah drastis namun bekas luka di lengan kanannya menyakinkan wanita setengah baya tersebut bahwa yang dilihatnya sekarang ini benar-benar putranya Malin Kundang.
Patung batu tersebut didesain dan dikerjakan oleh Dasril Bayras dan Ibenzani Usman pada 1980an. Namun, semua sudah terlambat karena ibunya sangat sakit hati. Mengapa kau jadi seperti ini Nak?! Dari celah kayu Malin menyaksikan bajak laut membantai beberapa anak buah kapal.
NextUntungnya, Malin berhasil menyelamatkan diri dari penggeledahan para perompak karena bersembunyi di suatu ruangan.
Apalagi saat sudah mulai tua, ibunya hanya bisa berjualan kue untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
NextJangan Pernah Menyakiti Orang Tua Orangtua khususnya ibu adalah wanita yang melahirkan dan membesarkan kita sepenuh hati, tanpa mengharapkan pamrih dan balas jasa secuilpun.
Pada suatu hari yang cerah, terlihat sebuah kapal yang megah dan mewah tengah berlayar menuju Pantai Air Manis. Antara lain mengenai tema atau inti cerita, tokoh dan perwatakan, latar belakang, alur, serta pesan moral di dalamnya.
NextIbuku tidak seperti engkau! Sampailah Malin di desanya.
Kau benar anakku kan? Karena peristiwa tersebut, bangkai kapal tanpa awak proesional yang ditumpanginya menjadi terombang-ambing di tengah lautan, tanpa arah dan tujuan.
Ia tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
Saat itu pula Malin berubah menjadi batu. Tema Tema atau inti dari cerita ini adalah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya.
NextHikmah dari Cerita Malin Kundang untuk Kehidupan Secara keseluruhan, cerita tentang Malin Kundang ini mengisahkan seorang anak yang membenci ibunya karena dia telah kaya, bertahta dan memiliki status tinggi, sedangkan ibunya hanya wanita tua miskin, kotor dan tidak punya apa-apa.
Malin yang memang tertarik sedari awal bersemangat untuk menerima ajakan tetangganya itu. Pada suatu hari Mande Rubayah mendapat kabar dari nakhoda yang dahulu membawa Malin, nahkoda itu memberi kabar bahagia pada Mande Rubayah. Kesempatan ini tentunya tidak ingin dibuang oleh Malin sehingga ia segera memberitahu ibunya, bahwa ia akan segera mengembara pergi ke kota.
NextSeperti halnya janji Malin yang akan selalu ingat akan nasihat ibunya.