These large scale extractions of sand caused serious environmental damage and destroyed many of the rice fields the community depended on by flooding them with sea water. On 26 September 2015, Salim Kancil was violently beaten to death by a group 0f 36 people. Tak berhenti sampai di situ, mereka juga membawa gergaji dan dipakai untuk menggorok leher Salim.
NextPolisi menetapkan 18 tersangka pembunuhan dan penganiayaan Salim dan Tosan.
Gerombolan ini menghentikan aksinya dan pergi meninggalkan Tosan setelah satu orang warga bernama Ridwan datang dan melerai.
 Sejumlah pelanggaran tersebut terjadi dalam bentuk, praktik tambang ilegal yang menyebabkan kerusakan lingkungan, dan terganggunya kegiatan budaya warga akibat rusaknya Pantai Watu Pecak.
Dua otak pelaku pembunuhan dan penganiayaan Salim Kancil dan rekannya, yaitu Hariyono dan rekannya bernama Mat Dasir, yang menjabat sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH Selok Awar Awar hanya divonis kurungan 20 tahun penjara. Salim dibunuh sesaat sebelum demo penolakan tambang pasir di Desa Selo Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
NextMereka menuntut kepolisian mengusut tuntas serta menangkap aktor intelektual dibalik kasus pembunuhan tersebut sesuai temuan Kontras dan Walhi.
Salim Kancil dan Tosan dikenal sebagai petani yang peduli lingkungannya. Di Balai Desa, gerombolan ini menyiapkan alat setrum yang kemudian dipakai untuk menyetrum Salim berkali-kali.
NextKeduanya merupakan petani penggerak penolakan penambangan pasir di pesisir pantai Watu Pecak.
MerahPutih Peristiwa - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Kontras mencatat setidaknya ada 13 pelanggaran hak asasi manusia HAM berkaitan dengan tewasnya aktifis lingkungan Salim Kancil..
NextDi Balai Desa, tanpa mengindahkan bahwa masih ada banyak anak-anak yang sedang mengikuti pembelajaran di PAUD, gerombolan ini menyeret Salim masuk dan terus menghajarnya.
Dalam rilis tertulis tim advokasi yang terdiri dari Laskar Hijau, Walhi Jawa Timur, Kontras Surbaya, dan LBH Disabilitas disebutkan, sebelum tewas dipukul dengan batu dan balok kayu, Salim 46 atau akrab dipanggil 'Salim Kancil', sempat disetrum dan digergaji. Namun penolakan tersebut berakibat fatal.
NextTubuh Salim bahkan dilaporkan menjadi tempat penyetruman, berkali-kali.
Innalillahi, di sinilah Salim meninggal dengan posisi tertelungkup.
Di tempat inilah kemudian Salim meninggal dengan posisi tertelungkup dengan kayu dan batu berserakan di sekitarnya.
Tersangka pembunuhan Salim Kancil di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bertambah. Menurut berbagai kesaksian, jarak antara rumah Salim dan balai desa sekitar 2 kilometer.
NextGerombolan tersebut langsung menangkap Salim dan mengikat dia dengan tali yang sudah disiapkan.