Meski begitu, gabungan dari beberapa frasa dapat membentuk kalimat yang sempurna. Ketiga pemain adalah contoh numeralia pokok kolektif, sedangkan pemain ketiga adalah contoh numeralia tingkat.
Kata Bilangan Tidak Tentu Tidak Takrif Kata bilangan tak tentu atau tidak takrif adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu yang relatif dan memiliki satuan yang tidak tentu.
Jika dilihat lebih dekat dan diteliti maka dalam bahasa Indonesia mengenal tiga bentuk pengungkapan numeralia, yaitu berupa morfem terikat, morfem babas, gambungan morfem atau frasa.
NextContoh kata bilangan bebertingkat seperti Kesatu, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Kesepuluh, Keseratus, Keseribu dan lain sebagainya.
Kata bilangan penuh bisa dihubungkan langsung dengan kata satuan untuk waktu, uang, ukuran, berat, isi dan lain sebagainya.
Beberapa contohnya antara lain satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan puluh ribu, dua puluh tiga ribu, sepuluh buah, enam kilogram, satu miliar, dua triliun, tujuh jam, empat biji, tiga detik dan lain sebagainya.
Kata bilangan pecahan menyatakan pembagian dari bilangan yang utuh. Sedangkan, frasa eksosentrik konektif adalah frasa eksosentrik yang merupakan hasil gabungan kata benda dengan kata lekas, segera, saat, akan, dan sejenisnya. Dua jenis kata bilangan tersebut adalah kata bilangan takrif dan kata bilangan tak takrif.
NextKeduanya sama-sama memiliki awalan ke-.
Ukuran panjang, berat, luas, dan isi, c. Berikut penjelasan dari numeralia tersebut. Misalnya : Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
NextJenis numeralia ini mempunyai struktur yaitu kata bantu bilangan +.
Numeralia Tingkat Numeralia tingkat hampir serupa dengan numeralia pokok kolektif. Dalam kalimat, numeralia pokok kolektif lazim diikuti dengan nomina. Kata frasa mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita.
NextContohnya adalah pada kata ke bandung.