Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia. Makna yang berarti bagi kehidupan depan, jika kalian membacanya kalian harus benar-benar mengerti agar pesan yang ingin disampaikan Chairil Anwar bisa tersampaikan Nama.
Benar belum puas serah-menyerah Darah masih berbusah-busah.
Aku mau bebas dari segala Merdeka Juga dari Ida Pernah Aku percaya pada sumpah dan cinta Menjadi sumsum dan darah Seharian kukunyah kumamah Sedang meradang Segala kurenggut Ikut bayang Tapi kini Hidupku terlalu tenang Selama tidak antara badai Kalah menang Ah! Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan.
NextCintaku jauh di pulau, Gadis manis, sekarang iseng sendiri.
Mengutip Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia 1969 karya Ajip Rosidi, berikut ini sajak lengkap puisi Aku ciptaan Chairil Anwar: Aku Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Mengutip Chairil Anwar, Hasil Karya dan Pengabdiannya 2009 karya Sri Sutjianingsih, puisi Aku merupakan gambaran hidup Chairil Anwar yang individualistis. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh.
NextJiwa yang menggapai-gapai Mengapa kalau beranjak dari sini Kucoba dalam mati.
Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri-ciri serta contoh puisi. Dalam kedudukan demikian, sikapnya berkesenian tentu bisa berpengaruh terhadap pandangan kesenian bangsa.
NextPada bait ketiga ini, si aku merasa semakin terpuruk dan putus asa.
Contoh teks puisi Chairil Anwar penuh makna.
NextRendra Wahai, rembulan yang pudar jenguklah jendela kekasihku! Peristiwa peristiwa penting susul menyusul; untuk pertama kalinya sejak dijajah Belanda negeri ini membukakan diri lebar lebar terhadap segala macam pengaruh dari luar.
Suatu khianat yang telah memakan cinta suatu kebakhilan manusia yang enggan beryakin suatu noda, Dan suatu derita dan keluh uang mengelu ………………….
Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan dalam bahasa Indonesian.