Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Menjelang akhir abad ke-10, Atiśa, seorang sarjana Buddha asal yang berperan dalam mengembangkan Buddha Vajrayana di dalam kertas kerjanya Durbodhāloka menyebutkan ditulis pada masa pemerintahan penguasa Sriwijayanagara di Malayagiri di Suvarnadvipa.
NextPrasasti ini berasal dan bahkan berangka tahun 605 Saka yang setara dengan tahun 683 masehi.
Lalu, lokasi Palembang di muara sungai-sungai Kramasan, Ogan, dan Komering, menjadikan Palembang sebagai pasar tempat memasarkan komoditi perdagangan dari daerah pedalaman.
NextPada abad ke-14 meskipun pengaruhnya telah memudar, wibawa dan gengsi Sriwijaya masih digunakan sebagai sumber legitimasi politik.
Sisa bangunan suci tampak mengelompok di beberapa tempat agak jauh dari tepian sungai Musi. Di Kerajaan Sriwijaya berkuasa Raja Dharma Setru kakak dari ibu Balaputradewa yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan Raja Balaputradewa disambut baik.
Catatan-catatan tersebut menunjukkan bahwa angkatan laut bukan merupakan aspek permanen dari negara-negara di selat Melaka.
Dari disebutkan raja Sriwijaya di Kataha telah membangun sebuah yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma, namun menjadi buruk setelah naik tahta yang melakukan penyerangan pada abad ke-11. Namun, ada pula yang berpendapat di Jambi, bahkan di luar Indonesia. Banyak kapal-kapal dagang dari berbagai negara yang berlabuh membawa keuntungan tidak sedikit bagi Kerajaan Sriwijaya.
NextDia secara pribadi mengawasi pembangunan candi agung ; sebuah besar dari batu yang selesai pada 825, pada masa pemerintahannya.
Namun orang Jawa, Arab dari Timur Tengah, dan Asia Selatan mampu mempertahankan pertukaran diplomatik dan ekonomi dengan Cina selama waktu ini.
Pada masa kekuasaan Balaputradewa sampai dengan Sri Marawijaya, Sriwijaya menguasai Selat Malaka yang merupakan jalur utama perdagangan antara India dan Cina. Kerajaan Sriwijaya juga menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan sekitarnya. Coedes pada tahun 1918 bahwa pusat Sriwijaya ada di Palembang.
Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.